Di kelas RSBI di beberapa SMA yang saya kunjungi, seperti halnya di sekolah yang saya bina, baik guru maupun siswanya, berupaya melaksanakan sistem bilingual. Berbagai cara ditempuh, berbagai variasi mengajar dilakukan, berbagai fasilitas disediakan.
Pada setiap tatap muka, para guru kimia berupaya melaksanakan tugas sesuai dengan silabus KTSP RSBI yang telah disusun bersama. Pengalaman kami pada awal tahun dimulainya kelas bilingual ini, jika diceritakan, benar-benar menggelikan. Bagaimana tidak, sewaktu pertama kali melangkah masuk kelas itu, kami sudah bersiap-siap untuk menggunakan dua bahasa, namun bahasa Inggris yang keluar tidak jelas ucapannya, sehingga para siswa tertawa. Yah, apa boleh buat, kami ikut tertawa.
Andaikan saja kami termasuk guru-guru yang mudah tersinggung, pada saat ditertawakan seperti itu mungkin tidak sadar bahwa kami memang tampak lucu. Eh ... tahu-tahu marah dengan suara cukup keras, 'Apa yang kalian tertawakan, kalian siswa baru disini, ... tidak sopan'. ... dst.nya. Ya, tentu mereka terkejut, bingung, diam, menundukkan kepala sambil melirik kesana kemari, mungkin ada yang berbisik-bisik, senyum ditahan, mungkin juga ada yang merasa jengkel pada teman-temannya yang kurang sopan. Wah ... dapat dibayangkan bagaimana efek psikologis siswa dan guru saat itu. Berapa menit waktu yang diperlukan untuk memulihkan keadaan kelas, bagaimana cara guru memulai pembelajaran. Semoga hal ini tidak terjadi.
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pengalaman saya. Melalui pengalaman ini, saya ingin mengajak guru-guru RSBI, khususnya yang belum pernah saya kunjungi, untuk selalu meningkatkan diri. Semoga cerita ini dapat mengenai sasaran dan diwaktu mendatang, kelas RSBI di seluruh pelosok di Indonesia ini dapat segera meningkat dengan nilai plus yang besar. Sangat diharapkan, sejak awal minggu pertama di tahun baru 2010 ini, peningkatan setiap aspek di kelas RSBI ini dapat terwujud.
Di suatu hari, saya memasuki kelas X RSBI pada jam pelajaran ke 5 (lima). Setelah mengucapkan salam menurut Islam, saya lanjutkan dengan bahasa Inggris. Good morning, everybody; mereka spontanitas menjawab, good morning mom. Kemudian saya bertanya: How are you today, dan merekapun segera menjawab. Saya ingat betul bahwa pada saat itu semua mata memandang saya dan tampak dari sorot matanya, mereka menunggu saya untuk mengajar kimia bilingual. Oleh karena itu, saya berusaha menggunakan bahasa Inggris dalam penjelasan dan tanya jawab. Saya sudah bersiap-siap, jika mereka kurang mengerti, maka saya akan menjelaskan lagi dalam bahasa Indonesia sampai mereka mengerti, baru menggunakan bahasa Inggris lagi.
Okay everybody, firstly I want to introduce myself. Actually, I am a chemistry teacher at SMAN 16 Surabaya. In here, I will help you learning chemistry by using bilingual method. It would be better if I say so sorry that my language is not better than yours. However, I knew that all of us didn't use English in everyday life. So please, help me to speak better, ask me if you don't understand clearly my explanation.
Before you learn chemistry for SMA which is started from atomic structure, I want to ask you about the concepts that you have learnt at SLTP. You have learnt chemistry, haven't you. At that moment, I asked them the concepts that related to the new concepts in atomic structure. I asked about the type of particles, atom, molecule, cation, and anion; basic particles of atom, proton, neutron, electron. Oh my God, almost all of them answered correctly and clearly in English. Alhamdulillah, at that moment I realized that as a teacher I had to force myself to do the best. In the middle of teaching, they corrected my false, especially my pronounciation. Again alhamdulillah, they said that they understood my explanation. They said that the words I used simple enough to make them understood the chemistry concepts.
Demikianlah cuplikan cerita singkat dalam pembelajaran kimia bilingual di kelas RSBI pada awal tahun. Disela-sela proses, untuk pemantapan konsep tetap bahasa Indonesia. Papan tulis harus digunakan untuk menuliskan topik, SK, KD, indikator atau tujuan pembelajaran, konsep-konsep penting dan kesimpulan dalam pembelajaran. Sebagian papan tulis dapat digunakan untuk diskusi, sehingga dapat sering dihapus.
Dewasa ini, di kelas RSBI telah banyak yang difasilitasi dengan projector dan computer. Oleh karena itu, sekarang guru tidak perlu banyak menulis di papan. Kita dapat menggunakan berbagai tayangan yang telah kita siapkan. Namun kita harus berhati-hati; dengan lengkapnya persiapan yang dapat ditayangkan, dapat membuat kita lupa bahwa nalar siswa sulit diharapkan dapat berproses hanya dengan membaca tayangan, atau mendengarkan guru membacakan tayangan itu. Jika hal ini terjadi, berarti pembelajaran kembali menjadi ceramah atau mengacu pada pemberian informasi saja.
Dari pembicaraan yang terdengar disana sini oleh para siswa, orang tua dan wali siswa, kekawatiran di atas tampaknya terjadi pada beberapa guru yang terlupa akan pentingnya pembahasan dan penekanan konsep-konsep penting yang perlu dicatat siswa dan segera diaplikasikan ke dalam situasi baru, contoh baru, serta analisis, sintesis, serta evaluasi untuk taraf berpikir yang lebih tinggi, bila memungkinkan. Inilah tantangan kita, pada diskusi mendatang, kita akan membahas tentang penggunaan tayangan power point atau yang lain secara optimal dan tidak membuat kita kembali ke teacher oriented.
No comments:
Post a Comment