PEMBELAJARAN DI KELAS RSBI Bagian II

Pembahasan kelas bilingual ini sebagai pengalaman nyata penulis. Alhamdulillah, sejak diadakan RSBI saya penulis tunggal MOB+ (Motivasi Belajar Plus) dipercaya membina guru RSBI dan mengajar di kelas RSBI. Sejak tahun 2005 saya membantu SMAN 5 Surabaya, persisnya selama 3 tahun; kemudian SMAN 15 Surabaya sejak tahun 2005 hingga sekarang; SMA Khadidjah Surabaya selama satu tahun, SMA lain diantaranya SMAN Tuban, SMAN Bojonegoro, dan masih banyak lagi guru dari Sabang sampai dengan Ambon melalui e-mail, sms, workshop dan seminar, special meeting for RSBI teachers.

Pada awalnya, saya menyusun program untuk pembinaan guru kimia saja. Kemudian sesuai permintaan saya siapkan matematika, fisika, dan biologi di samping kimia (MIPA) dengan cara sepraktis mungkin. Tujuan awal saya adalah membuat guru tidak canggung mengajar di kelas bilingual, merasa bahwa jika mau berlatih secara rutin dan bertahap, apapun tentu dapat dilakukan. Kita ingat bahwa 'dalang ora kurang lakon.' Peningkatan percaya diri bahwa kita mampu menyajikan materi secara bilingual, itulah yang menjadi sasaran pertama. Bagaimanapun, starting point harus dipikirkan secara matang. Begitu guru memulai pembelajaran bilingual, secara psikologis, guru dan siswa di kelas harus dapat merasakan manfaat dari perbedaan kelas ini dengan kelas reguler. Begitu siswa pulang, sampai di rumah bercerita kepada saudaranya dan orang tua/walinya, dirasakan bahwa kelasnya memang berbeda dan tampak dari cara mereka bercerita bahwa mereka merasakan adanya nilai tambah.

Semua yang saya uraikan disini, merupakan suatu tantangan bagi siswa, guru, sekolah, orang tua/wali siswa, dan dunia pendidikan di Indonesia. Pada kesempatan ini saya ingin membahas perkembangan kelas RSBI berdasarkan pengalaman saya sebagai pembina guru RSBI sekaligus sebagai guru RSBI, khususnya mata pelajaran kimia. Blog ini saya buat, pada awalnya karena tugas mengajar yang banyak, ditambah tugas sebagai pembina guru. Melalui blog ini saya dapat menyebar luaskan ilmu kimia baik untuk kelas RSBI maupun kelas reguler dan sekaligus membantu meringankan beban guru. Setiap pertanyaan dan permintaan pembahasan suatu topik, baik dari guru maupun siswa, melalui sms atau e-mail, saya terbitkan ke blog ini. Sebagian yang berupa jawaban pendek, namun ingin cepat, saya kirimkan melalui sms atau e-mail.

Tahun demi tahun, apapun yang diuraikan di media masa, apapun tanggapan orang, ternyata hingga saat ini pemerintah telah mempertimbangkan bahwa kelas RSBI terus dilaksanakan, bahkan jumlah sekolah yang memiliki kelas RSBI bertambah. Guru-guru SMA banyak yang sudah dan sedang kuliah di strata II. Memang untuk menangani kelas RSBI, diperlukan guru-guru yang berijasah S-2 sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan dan mampu menggunakan bahasa Inggris dalam mata pelajaran tersebut.

Guru-guru yang sedang mengajar di kelas RSBI dan sedang kuliah S-2, ternyata para siswa mendeteksi adanya peningkatan guru yang bersangkutan dalam menyajikan materi pembelajaran bilingual. Pada awalnya penggunaan bahasa sebagai pengantar, meningkat penggunaan power point berbahasa Inggris, skema atau keywords dalam bahasa Inggris di papan tulis, hingga kumpulan soal-soal berbahasa Inggris.

Nah, bagaimanapun peningkatan itu ada. Bagaimana kadar dari peningkatan tersebut? Tentu saja suatu peningkatan memerlukan waktu. Setiap guru tentu mengalami peningkatan yang berbeda dengan guru lain. Bicara peningkatan profesional guru, berarti bicara tentang perubahan sikap guru dalam mengajar. Guru seperti halnya siswa, mempunyai perbedaan individu yang mempengaruhi kadar peningkatan diri. Aspek-aspek peningkatan diri tentu dipertimbangkan sendiri oleh guru yang bersangkutan, baik berdasarkan motivasi eksternal maupun internal. Namun harapan kita, siapapun yang bertugas di kelas RSBI, sangat diharapkan mengadakan peningkatan di semua aspek yang berhubungan dengan profesinya.