Menganalisis struktur atom, sistem periodik unsur dan ikatan kimia untuk menentukan sifat-sifat unsur dan senyawa.
Pada SKL ini Anda diharapkan mampu menganalisis struktur atom, letaknya dalam sistem periodik, sifat-sifat periodiknya, dan jenis ikatan kimianya. Sehingga Anda mampu menentukan sifat-sifat unsur dan senyawa.
Oleh karena itu, pada UNAS nanti Anda diharapkan mampu mendeskripsikan notasi unsur, nomor atom = jumlah proton, nomor massa = jumlah proton dan netron. Suatu atom, jumlah elektron = proton. Kemudian perhatikan konfigurasi elektron suatu atom, kation dan anion. Prediksikan letak unsur dalam perioda, golongan A atau B, golongan IUPAC, dan blok s, p, atau d.
Sebelum unsur-unsur bergabung membentuk senyawa, perhatikan unsur itu logam atau non logam. Logam memiliki ikatan logam sehingga sifatnya khas karena strukturnya raksasa (kristal logam). Non logam umumnya berupa molekul sederhana sehingga sifatnya sangat berbeda dengan logam. Pada saat unsur-unsur bergabung jenis ikatan kimianya akan bergantung pada jenis dan sifat unsur. Anda diharapkan mampu memprediksi jenis ikatan kimia serta jenis interaksi molekuler.
Jika logam bergabung dengan non logam, akan terjadi perpindahan elektron sehingga ikatan antar ionnya membentuk struktur raksasa, sehingga berupa kristal ion.
Lain halnya dengan ikatan antara atom-atom non logam. Karena elektron valensinya relatif banyak, maka masing-masing atom tidak mau memberikan elektronnya. Terjadilah ikatan kovalen, yaitu kedua atom menyumbangkan elektron, membentuk pasangan elektron yang menjadi milik bersama. Apabila yang pasangan elektron hanya berasal dari salah satu atom, ikatannya adalah kovalen koordinasi.
Bergantung pada keelektronegatifan unsur dan jenis unsur yang bergabung, ikatan kovalen non polar jika atom-atom yang berikatan dari unsur yang sama, misal H2. Jika unsur yang bergabung berbeda, tentulah ikatannya kovalen polar. Senyawa kovalen yang strukturnya sederhana, berupa molekul.
Molekul unsur, ikatannya kovalen non polar, maka sifat molekulnya juga non polar. Namun hati-hati, molekul dengan ikatan kovalen polar, sifat molekulnya belum tentu polar. Perhatikan pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB) di sekitar atom pusat. Seperti CH4 tergolong molekul non polar, sedang NH3 adalah molekul polar.
Molekul-molekul di atas saling tarik menarik. Gaya tarik Van der Waals terjadi antara molekul-molekul non polar. Hal ini dikarenakan timbulnya dipol sesaat. Jadi gaya tarik ini sangat lemah. Gaya ini juga terjadi diantara dipol-dipol permanen, namun gaya ini lebih kuat. Sedang gaya tarik yang paling kuat terjadi antara molekul-molekul yang mengadung atom H dan unsur yang sangat elektronegatif, yaitu F, O, dan N. Gaya ini terkenal sebagai ikatan hidrogen.
Nah, cermati dengan tiap SKL, semoga Anda mampu mengerjakan soal-soal UNAS dengan benar. Segera pada kesempatan berikutnya saya akan melanjutkan penjelasan SKL yang lain.
No comments:
Post a Comment