2. Reaksi pembentukan gas
Reaksi netralisasi telah selesai. Sekarang kita menuju reaksi yang kedua, yaitu reaksi kimia yang menghasilkan gas.
a. Reaksi pembentukan gas amoniak, NH3
Garam amonium + larutan basa kuat
NH3(g) dapat larut dalam air membentuk larutan basa lemah NH3(aq) atau dapat ditulis sebagai NH4OH(aq). Jika suatu reaksi menghasilkan NH4OH, maka segera akan terurai menjadi NH3(g) dan H2O(l). Hati-hati, jangan dekatkan hidung Anda ke mulut tabung reaksi. Harus agak jauh, kemudian Anda dapat mengibaskan tangan Anda di atas tabung reaksi apabila bau NH3 belum tercium. Mungkin Anda sedang pilek, atau gas yang terbentuk sedikit.
Garam amonium yang digunakan dapat berupa padatan atau larutan. Jika garamnya padatan, tentu gas NH3 yang dihasilkan akan lebih banyak, sehingga Anda perlu berjaga-jaga, jangan terkejut karena baunya merangsang hidung dan kecing.
NH4Cl(aq) + NaOH(aq) --> NaCl(aq) + NH3(g) + H2O(l)
NH4+(aq) + Cl-(aq) + Na+(aq) + OH-(aq) --> Na+(aq) + Cl-(aq) + NH3(g) + H2O(l)
NH4+(aq) + OH-(aq) --> NH3(g) + H2O(l)
Pada persamaan reaksi pertama, jika Anda bingung, maka tuliskan dahulu sebagai NH4OH, baru kemudian uraikan rumus itu menjadi NH3(g) dan H2O(l).
b. Reaksi pembentukan gas CO2.
Garam karbonat + asam kuat, maka gas CO2 yang
Seperti reaksi (a), jika garam karbonatnya padat maka gas yang dihasilkan lebih banyak. Namun gas ini tidak berwarna dan tidak berbau; yang tampak adalah terjadinya gelembung gas.
CaCO3(s) + 2HCl(aq) --> CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)
CaCO3(s) + 2H+(aq) + 2Cl-(aq) --> Ca2+(aq) + 2Cl-(aq) + CO2(g) + H2O(l)
CaCO3(s) + 2H+(aq) --> Ca2+(aq) + CO2(g) + H2O(l)
Sama halnya dengan persamaan reaksi terdahulu, jika Anda merasa masih bingung memahami persamaan reaksi pertama, tuliskan dahulu H2CO3, namun segera ubahlah menjadi CO2(g) dan H2O(l).
c. Reaksi pembentukan gas H2.
Logam + asam kuat encer
Semua logam, golongan A dan B dalam sistem periodik unsur dapat bereaksi dengan asam kuat encer, kecuali logam-logam mulia, yaitu Cu, Hg, Ag, Pt, dan Au. Logam-logam tersebut dikatakan logam aktif, karena mudah melepaskan elektron valensinya membentuk senyawa ion. Reaksi ini tergolong reaksi redoks (reduksi dan oksidasi). Logam mengalami oksidasi sedang ion H+ dari asam kuat mengalami reduksi sehingga membentuk gas H2.
Mg(s) + 2HCl(aq) --> MgCl2(aq) + H2(g)
Mg(s) + 2H+(aq) + 2Cl-(aq) --> Mg2+(aq) + 2Cl-(aq) + H2(g)
Mg(s) + 2H+(aq) --> Mg2+(aq) + H2(g)
d. Logam + asam oksidator
Semua logam dapat bereaksi, kecuali Pt dan Au yang merupakan logam paling mulia. Asam oksidator meliputi asam sulfat pekat, asam nitrat encer maupun pekat. Asam-asam ini dikatakan sebagai asam oksidator karena mampu mengoksidasi logam, terutama logam mulia. Logam yang kurang mulia atau logam aktif, lebih mudah dioksidasi.
1) Zn(s) + H2SO4(aq) --> ZnSO4(aq) + SO2(g) + H2O(l)
2) Mg(s) + HNO3(aq) --> Mg(NO3)2(aq) + NO(g) + H2O(l)
3) Fe(s) + HNO3(pekat) --> Fe(NO3)3(aq) + NO2(g) + H2O(l)
Koefisien reaksinya cukup sulit jika ditentukan secara langsung. Anda dapat menggunakan penyetaraan reaksi ini dengan cara redoks, yaitu cara bilangan oksidasi. Jika Anda belum mempelajarinya, maka reaksi ini sebagai pengetahuan tambahan saja. Kelanjutannya, tunggulah setelah Anda mempelajari konsep redoks, khususnya penyetaraan persamaan reaksi redoks.
Masih ada lagi pembentukan gas-gas yang lain, namun caranya serupa. Ibu sangat berharap Anda mampu menalar reaksi-reaksi tersebut.
Kerjakan persamaan reaksi dalam (pm) dan (pi) seperti contoh-contoh ibu, untuk reaksi pembentukan gas berikut ini.
1. Larutan amonium sulfat + larutan natrium hidroksida
2. Larutan natrium karbonat + larutan asam sulfat
3. Larutan natrium sulfida + larutan asam klorida --> gas hidrogen sulfida
4. Larutan natrium sulfit + larutan asam klorida --> gas sulfur dioksida.
Kedua reaksi terakhir membentuk gas yang berbeda dengan contoh-contoh yang diberikan, namun gas yang terbentuk diketahui, sehingga Anda dapat mengerjakannya dengan mudah.
No comments:
Post a Comment