SKL-3
Menjelaskan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya.
Saya akan melanjutkan pembahasan SKL ini untuk menganalisis sifat larutan penyangga. Jika Anda ingin mengikuti pembahasan ini, sebaiknya Anda ikuti dahulu pembahasan pada bagian III, agar tidak ada loncatan penalaran.
Suatu variasi soal dapat mengacu pada permasalahan hitungan pH penyangga jika diketahui larutan CH3COOH 0,1M 50mL dicampur dengan larutan NaOH 0,1M 25mL. Karena yang diketahui adalah asam lemah dan basa kuat, maka terlebih dahulu Anda harus mereaksikan asam dan basa tersebut. Hati-hati, setelah persamaan reaksi ditulis, cermati zat-zat yang terlibat dalam reaksi, hitung mol zat yang ada dalam larutan. Apakah pada campuran itu terdapat larutan penyangga?
CH3COOH(aq) + OH-(aq) --> CH3COO-(aq) + H2O(l)
CH3COOH(aq) = 0,1M50mL = 5 mmol; NaOH(aq) = 0,1M25mL = 2,5mmol
NaOH(aq) habis; CH3COOH(aq) sisa = (5-2,5)mmol = 2,5 mmol.
CH3COONa(aq) atau CH3COO-(aq) yang terbentuk = 2,5 mmol. (Basa konyugasi)
Jadi larutan tersebut adalah penyangga,
[H+] = Ka x mol as / mol basa
[H+] = 2.10-5 x 2,5 / 2,5 = 2 x 10-5
pH = 5 - log2 --> 4,7.
Bagaimana kesimpulan Anda tentang contoh di atas? Jika suatu asam lemah dicampur dengan basa kuat dan asam lemahnya sisa, maka pHnya dapat dihitung dengan rumus [H+] = Ka x [AL]/[Bk].
Nah apapun yang diketahui dan apapun yang ditanyakan, diharapkan Anda mampu menyelesaikannya.
No comments:
Post a Comment