HIDROLISIS GARAM (Lanjutan)
Harga pH Larutan Garam yang mengalami Hidrolisis Parsial Anion
Kita gunakan contoh pada pembahasan sebelumnya, yaitu CH3COOH(aq) 100 mL 0,1M + NaOH(aq) 100 mL 0,1M. Tentukan pH larutan.
(pm) CH3COOH(aq) + NaOH(aq) == CH3COONa(aq) + H2O(l)
(pi) CH3COOH(aq) + OH-(aq) == CH3COO-(aq) + H2O(l)
Dalam 200 mL larutan, sebanyak 10 mmol CH3COOH(aq) bereaksi dengan 10 mmol NaOH(aq) membentuk 10 mmol CH3COONa(aq) atau yang lebih tepat, 10 mmol CH3COOH(aq) bereaksi dengan 10 mmol OH-(aq) membentuk 10 mmol CH3COO-(aq).
CH3COONa(aq) atau CH3COO-(aq) yang terbentuk mengalami hidrolisis parsial anion.
Nah sekarang perhatikan persamaan reaksi di atas dari kanan ke kiri, atau dapat ditulis lagi sebagai berikut,
CH3COO-(aq) + H2O(l) == CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Persamaan ini mungkin lebih mudah bagi kalian, karena telah dibalik.
10 mmol CH3COO-(aq) bereaksi dengan H2O(l) membentuk CH3COOH(aq) dan OH-(aq).
Untuk sementara dianggap CH3COOH(aq) dan OH-(aq) tepat habis. Sekarang, kalau kalian juga menganggap CH3COO- habis, ini berarti bahwa tidak terjadi reaksi. Kalau begitu, bagaimana cara menentukan hasil akhir dari perhitungan pH di atas?
Kalian harus memprediksi keadaan larutan melalui sifat komponen larutan tersebut. Nah, CH3COOH(aq) adalah asam lemah; zat ini lebih banyak berupa molekul dibanding ion-ionnya. Katakanlah 0,1M cuka Ka = 10-5 berarti tiap 100 molekul yang terionisasi 1 molekul, menjadi 1 ion H+ dan 1 ion CH3COO-. Maka asam lemah lebih stabil dalam bentuk molekul. Sekarang perhatikan NAOH(aq). Larutan ini tergolong elektrolit kuat dan pembawa sifat basa adalah OH-(aq). Jadi kristal NaOH pada waktu dilarutkan ke dalam air, kisi kristalnya rusak, ion-ion Na+ dan OH- tersebar diantara molekul-molekul air. Ion-ion Na+(aq) cukup stabil, sehingga dalam reaksi kimia, ion-ion ini tetap tinggal di dalam larutan. Ketika ion-ion OH-(aq) bereaksi, Na+(aq) tidak ikut bereaksi.
Sekarang kembali pikirkan persamaan reaksi terdahulu. CH3COOH(aq), molekulnya cukup stabil, sifatnya pasif. Ion-ion OH-(aq) lebih aktif, sehingga pada saat menumbuk CH3COOH(aq), ikatan O-H pada gugus -COOH dari CH3COOH putus, bergabung dengan OH-(aq) membentuk H2O(l). Sedang CH3COOH(aq) berubah menjadi CH3COO-(aq). CH3COOH(aq) bertindak sebagai asam (proton donor) membentuk basa konyugasi CH3COO-(aq). Pada saat yang bersamaan, basa konyugasi CH3COO-(aq) ini bertumbukan dengan H2O(l), mengalami hidrolisis parsial anion, membentuk kembali asam CH3COOH(aq).
Menurut BL CH3COOH(aq) bersifat asam lemah dan konyugasinya, CH3COO-(aq) bersifat basa kuat. Setelah setimbang, sisa CH3COO-(aq) lebih sedikit dibanding sisa CH3COOH(aq). Berarti ruas kiri sisanya lebih banyak, termasuk OH-(aq) dibanding ruas kanan. Setelah mengalami kesetimbangan, larutan bersifat basa yang dapat ditunjukkan dengan indikator phenolphtalein (PP) berwarna merah.
Secara mudah dan cepat dapat disimpulkan bahwa asam lemah + basa kuat dengan jumlah mol sama, bersifat basa. Karena, LEMAH KALAH, KUAT MENANG. Jadi setelah kesetimbangan tercapai, tentu OH-(aq) sisa.
[OH-]= VKw/Ka x [CH3COO-]= V10-14/10-5 x 10/200= V10-9 x 5 x 10-2= V50 x 10-8= 7.10-4
pOH = 4 - log 7; pH = 10 + log 7.
Bagaimana jika larutan basa lemah, NH3(aq) direaksikan dengan larutan asam kuat, HCl(aq)? Apakah persamaan reaksinya juga dua arah? Ya, benar.
Apakah LEMAH KALAH, KUAT MENANG? Ya, ya, ya.
Karena basa lemah asam kuat, apakah setelah setimbang larutan bersifat asam? Tentulah begitu.
Berapa pHnya? Apakah lebih kecil dari 7? Pasti.
Ibu sangat berharap, kalian dapat memahami pembahasan di atas. Lanjutkan, kalian tentu BISA. Semangat, semangat, selamat belajar.
No comments:
Post a Comment